Kecenderungan perilaku belanja tidak hanya didasari oleh perkembangan teknologi namun juga berdasarkan momentum yang berlangsung. Sebagai contoh, bulan Ramadan yang semakin dekat. Bulan ini merupakan bulan yang spesial untuk pebisnis di eCommerce.
Berdasarkan riset oleh Snapcart pada tahun 2023, terdapat 98% dari pembeli tertarik untuk membeli kebutuhan bulan Ramadan melalui eCommerce. Agar pemilik bisnis dapat menangkap perhatian market dengan tepat, ada keputusan yang perlu diubah dari kebiasaan pada hari-hari biasa agar berjalan selaras dengan perilaku pembeli di marketplace selama Ramadan. Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan penyesuaian, mari kita ketahui perilaku pembeli di masing-masing channel marketplace.
Terdapat 4 platform marketplace yang menduduki peringkat teratas yaitu Shopee, Tokopedia, Lazada dan TikTok Shop. Ada 3 indikator yang menjadi perhitungan sebagai penentu marketplace mana yang dipilih untuk berbelanja.
Memiliki koleksi kategori paling lengkap,
User-interface paling nyaman untuk digunakan, dan
Marketplace yang paling aman untuk digunakan.
Namun dalam konteks berbelanja untuk persiapan dan kebutuhan selama bulan Ramadan, Shopee menduduki peringkat pertama sebagai marketplace yang paling sering digunakan (65%), dilanjut oleh Tokopedia (21%), diikuti oleh TikTok Shop (7%), kemudian Lazada (5%).
Angka ini bukan acuan bagi pebisnis bahwa Anda sudah benar atau salah dalam menentukan marketplace sebagai channel penjualan. Hal yang paling penting di sini adalah mengetahui perilaku target audiens Anda selama bulan Ramadan.
Prime Time eCommerce di Bulan yang Suci
Pembeli di Indonesia yang beragama muslim akan menjalani puasa pada bulan Ramadan. Pebisnis perlu memperhatikan waktu yang terdampak dari kegiatan berpuasa. Tren “prime time” di eCommerce akan berubah selama bulan suci, dimana pembeli menjadikan scrolling di marketplace sebagai hiburan selagi menunggu waktu berlalu.
Tren waktu aktivitas belanja pada bulan Ramadan pun terbagi sebagai berikut :
Malam hari (18.00 hingga 24.00) – 33%
Sahur menunggu subuh (03.00 hingga 06.00) – 14%
Pagi hari (09.00 hingga 11.00) – 9%
Siang hari (12.30 hingga 15.00) – 21%
Ngabuburit (16.00 hingga 18.00) – 23%
Jadikanlah waktu-waktu ini sebagai acuan para pebisnis untuk memaksimalkan aktivitas di eCommerce dengan memanfaatkan fitur yang ditawarkan oleh masing-masing marketplace.
Tips Maksimalkan Penjualan di Marketplace saat Ramadan
Manfaatkan fitur marketplace sebagai strategi marketing
Seperti yang kita sudah bahas di atas, menelusuri platform marketplace menjadi hiburan para pembeli. Nyatanya, berbagai macam fitur yang ditawarkan oleh platform marketplace kepada pebisnis dinikmati oleh para pembeli. Berikut adalah fitur marketplace yang paling dimanfaatkan pembeli untuk menemani rutinitas dan dijadikan hiburan selama bulan Ramadan.
Shopee Live (46%)
Shopee Video (43%)
Tokopedia Play (24%), dan
LazLive (8%)
Pebisnis bisa memanfaatkan 4 fitur di atas menjadi strategi tambahan untuk menarik target audiens melakukan pembelian di marketplace. Lakukanlah campaign Ramadan berdasarkan channel mana yang paling berdampak untuk bisnis Anda.
Agar strategi marketing bisa semakin optimal, gunakan Marketing Deep Dive dari Graas untuk memantau upaya-upaya marketing yang dilakukan selama bulan Ramadan. Perhatikan angka traffic, click-through rate, ROAS, conversion rate. Apakah angka yang dicapai sudah meraih target bisnis Anda? Jika belum, manfaatkanlah insight dan rekomendasi yang diberikan secara real-time oleh Graas sebelum Anda kehilangan kesempatan bisnis di momentum Ramadan.
Buka peluang penjualan dan ambil keputusan yang tepat
Pada diskusi dalam Memaksimalkan Strategi Marketing dengan Analisis Data AI menuju Bulan Suci Ramadan, 53% aktivitas pembeli adalah melakukan belanja dengan memaksimalkan sale atau diskon.
Banyak penawaran yang pebisnis dapat berikan kepada audiens untuk meningkatkan transaksi pembelian. Mulai dari potongan harga, gratis ongkir, Flash Sale, Cashback dan tawaran lain yang menggiurkan. Atau dengan mengiming-imingi “agar silaturahmi tidak terputus”, ini dapat menjadi momentum untuk membuat bundling dari produk dalam bentuk hampers.
Apabila Anda mengetahui Average Order Value (AOV) dari pembeli, Anda dapat melihat lebih jelas strategi penjualan apa yang berdampak lebih dalam menaikkan Revenue untuk bisnis, tak hanya untuk melakukan bundling tapi cross-selling atau upselling pun dapat menjadi opsi.
Business Deep Dive oleh Graas akan membuka betapa banyak peluang yang dimiliki pebisnis di eCommerce dari semua data dan metrik yang dimiliki.
Optimalkan Data, Waktu, dan Peluang Penjualan Ramadan bersama Graas
Bulan Ramadan yang berjalan selama satu bulan penuh adalah kesempatan besar untuk pebisnis mendapatkan hasil yang memuaskan. Semua akan kembali pada keputusan yang Anda ambil, seberapa cepat keputusan tersebut dibuat, dan seberapa besar dampak dari keputusan tersebut.
Mungkin masih banyak pebisnis yang melakukan analisa setelah periode campaign atau penjualan berakhir, kemudian mengevaluasi melalui laporan. Namun, dengan sistem seperti ini Anda akan mengambil pembelajaran untuk diterapkan di mega sale, double date sale, ataupun campaign Ramadan selanjutnya.
Jika channel eCommerce Anda sudah terhubung dengan Graas, tidak diperlukan lagi menunggu hasil laporan setelah periode campaign berakhir. Melakukan analisis, kesimpulan, dan keputusan yang lebih baik untuk pertumbuhan bisnis Anda bisa dilakukan secara real-time.
Yuk kita manfaatkan momentum Ramadan sebagai pertumbuhan bisnis dan hubungkan channel eCommerce Anda ke Graas sekarang!
Comments